Teks Laporan Hasil Observasi

BAHASA INDONESIA

Teks Laporan Hasil Observasi

Materi kelas X semester ganjil

A. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Taukah kalian apa itu teks laporan hasil observasi? Teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi deskripsi umum dari hasil pengamatan. Teks laporan observasi disebut juga teks laporan hasil pengamatan yang berisikan klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai macam-macam benda atau jenis suatu berdasarkan kriteria tertentu.

Taufiqur Rahman menyebutkan bahwa teks laporan hasil observasi mendeskripsikan bentuk, ciri atau sifat umum seperti benda, hewan, tumbuhan, manusia atau peristiwa yang terjadi di alam semesta. Hal ini dituangkannya dalam bukunya yang berjudul "Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan". 

Agar lebih jelas mengenai teks laporan hasil observasi mari kita pelajari juga penjelasan tentang tujuan, struktur, ciri-ciri dan contohnya teks laporan hasil observasi.

B. Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi

Tujuan teks laporan hasil observasi secara umum, yaitu untuk memaparkan informasi dan menjelaskan secara rinci mengenai sesuatu yang bersifat objektif.

Selain tujuan tersebut di atas, berikut akan diuraikan tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi.

  1. Mengatasi dan memahami suatu permasalahan.
  2. Mengetahui perkembangan permasalahan sehingga dapat menjadi bahan evaluasi untuk kegiatan selanjutnya.
  3. Menciptakan sebuah cara dan teknik yang baru.
  4. Pedoman dalam mengambil keputusan yang efektif sehingga dapat dijadikan dasar penyusunan kebijakan dari fakta yang ada.
  5. Bisa dijadikan sebuah bentuk pengawasan.
  6. Menjadi data historis mengenai perjalanan dan pengembangan unit terkait.

C. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Dra Ipa Ratna Mutiara MPd dalam E-Model Bahasa Indonesia Kelas X menyebutkan ada dua struktur teks laporan hasil observasi yaitu:

1. Pernyataan Umum

Pernyataan umum atau klasifikasi berisi tentang informasi mengenai sesuatu yang dibahas atau hasil pengamatan yang telah dilakukan. Bagian ini dapat diartikan juga sebagai pembuka karangan secara umum. Pada bagian ini dijelaskan klasifikasi tentang objek yang hendak dilaporkan, seperti: benda, tumbuhan, lingkungan, organisme, hewan, fenomena social, fenomena alam, dan lain sebagainya. Objek tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan atas persamaan dan/atau perbedaannya. Kemudian kriteria tersebut digunakan untuk membedakan kelas, subkelas dan rincian yang lebih mendetail lagi.

2. Aspek Yang Dilaporkan

Pada bagian ini, berisi penjelasan secara rinci mengenai informasi yang akan disampaikan berdasarkan hasil pengamatan. Pada bagian ini, akan diuraikan klasifikasi secara runtut dari kelas yang besar hingga menjadi yang kecil (subkelas). Misalnya penggolongan diikuti rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau kepribadiannya.


D. Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi

Ciri-ciri teks laporan hasil observasi yaitu:

  1. Hasil pengamatan atau informasi terkini.
  2. Bersifat objektif dan universal.
  3. Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  4. Bahasaan objeknya tunggal.
  5. Memaparkan informasi berdasarkan data dan fakta.
  6. Objek saling terkait dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang ada di dalamnya.
  7. Tidak terdapat penutup atau kesimpulan dari tulisan.


Pengertian Teks Prosedur

 

TEKS PROSEDUR

A. Pengertian Teks Prosedur

Teks prosedur merupakan teks yang berisikan cara atau langkah-langkah atau tahapan-tahapan dalam melakukan sesuatu. Teks prosedur biasanya berada pada tulisan yang memuat tentang cara, tutorial, langkah, atau tips melakukan kegiatan. Terdapat kalimat perintah (imperatif) di dalam teks prosedur tersebut. Hal ini bertujuan agar pembaca mau melakukan semua instruksi atau arahan dari penulis untuk melakukan kegiatannya.    

B. Struktur Teks Prosedur

Adapun struktur teks prosedur, yakni:

1. Tujuan: 

Dalam tujuan berisi keterangan mengapa kegiatan itu dibuat.

2. Material (Opsional) 

Dalam material berisikan penjelasan alat-alat atau bahan yang digunakan dalam kegiatan itu. 

3. Langkah-langkah: 

Dalam langkah-langkah berisikan tentang cara atau tahapan-tahapan/langkah-langkah kegiatan. Hal ini harus urut agar kagiatan sesuai atau teratur. 

C. Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Kaidah kebahasaan dalam teks prosedur meliputi:
1. konjungsi temporal, 
2. kata imperatif, 
3. verba material dan tingkah laku, 
4. partisipan manusia,
5. bilangan pendanda,
6. kalimat introgatif dan kalimat deklaratif.


Puisi


Ratu Perindu

by.  Yulianti


Jauh

sepuh

bayanganmu berlalu

melewati hari-hari semu

bayang yang tak kunjung padam

menghatui hari suram

lalu lalang

melintasi pandang

melalang ke laman khayang


bayang terus melayang

mengukir kenang

membuat kepayang

terbayang masa belasan tahun silam

telah usang

namun terus terkenang


dimana hari hari ini

hari bak pelangi

dari pagi siang petang terus terhiasi 

dipenuhi warna warni

menari

berlari

terbang bersama merpati

berjanji sampai mati


gundah gulana tersapuh angan keriaan

rona sumringah terukir kemanjaan

terus terpapar bahagiaan

tak bergeming dengan kepiawaian

sumringah senyuman

sebab senda gurauan

memancing gelak tawa dengan godaan


saat itu

masa lalu yang selalu menjadi hantu

hantu berperawakan syahdu

memintaku mengukir rindu

rindu padamu sang ratu


tak kan usang

kenanganmu sayang

tak kan hilang

masa penuh kasih sayang

meski dalam kenangan


masa lalu syahdu

walau raga telah menjadi abu

tak kunjung bertemu

kenangan tentangmu ratu perindu

ku biarkan mengusik lelapku

membayangkan saat bersamamu

sudah cukup menambah bumbu qalbu


ratu hidupku

kau bukan ibu

tapi belaianmu

menyejukkan pijarku

benteng pertahanan yang padu

menyembunyikanku dalam pangkuanmu


ratu asaku terpatri di hati

bersemayam di balik remang malam

setiap malam

menghadang pemalang

berbaris di garda terdepan

hanya untuk si mayang


sumpah serapah

dari ratuku sayang terus terpapah


tangis kerinduan memecah

luka hati pun terbelah

tak berdarah namun bernanah


begitu kuat pegaruhmu ratuku sayang

membelengguku dalam kenangan

kenang-kenangan bersamamu eyang

tak kan ku buang karna terlalu sayang

biarkan menjadi sandang

mematri bayang




Karya Siswa































































































 

Puisi berjudul "INDONESIAKU"

 



INDONESIAKU

Karya : Indonesia

NEGERI INDAH NAN RUPAWAN

TEMPAT LAHIRKU

TANAH KEBANGGANKU

TANAH AIRKU INDONESIA

TANYAKAN PADA DUNIA

RIMBA MANA YANG TERLUAS

RIMBA KAU LAH YANG TERLUAS INDONESIAKU

HUTANMU LAH YANG TERINDAH

PARU-PARU DUNIAKU

PENYENJUK TANAH AIRKU

MEMBUAT NYAMAN HATIKU

PULAU SERIBU YANG MAHA KAYA

LAUTANMU YANG MAHA LUAS

FLORA DAN FAUNA YANG MELIMPAH

KEKAYAAN ALAMMU BEGITU MEGAH

REMPAH MELIMPAH RUAH

TENTENTRAM RAGAKU

BERSAMAMU INDONESIAKU

 

Puisi berjudul "DAMAI DALAM KEBERAGAMAN"

 Karya : Yulie Phu


DAMAI DALAM KEBERAGAMAN

INDONESIAKU

KEBANGGAANKU

PENUH RAGAM BUDAYA

BANYAK SUKU BANGSA

KAYA BAHASA

NAMUN

TAK MEMBUATMU PECAH

TAK MENJADIKANMU BELAH

BEDAMU MEMBUATMU KAYA

RAGAMMU MENJADIKANMU SENADA

TEKS CERITA RAKYAT : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, Macam, Contoh Cerita Rakyat

A.    Pengertian Cerita Rakyat

Pada umumnya teks cerita rakyat tersebut menceritakan mengenai suatu kejadian pada suatu tempat atau asal-usul suatu tempat. Tokoh-tokoh yang berada dalam cerita rakyat biasanya diwujudkan dalam bentuk manusia, dewa dan binatang. Cerita rakyat biasanya disampaikan dengan cara lisan dan sudah berkembang secara turun-turun. Sehingga banyak yang mengatakan bahwa cerita rakyat adalah suatu bentuk dari sastra lisan. Pada umumnya pembuat dari cerita rakyat tersebut tidak diketahui identitas dari pengarangnya.

    Teks cerita rakyat adalah teks yang berisi cerita yang sudah berkembang disetiap daerah yang berasal dari suatu masyarakat, serta menceritakan legenda atau asal-usul yang terjadi pada suatu daerah.

B.     Ciri Cerita Rakyat

Cerita rakyat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

·       Disampaikan secara turun-temurun.

·       Cerita rakyat disampaikan secara lisan.

·       Tidak diketahiu siapa pertama kali membuatnya.

·       Kaya nilai-nilai luhur.

·       Bersifat tradisional.

·       Memiliki banyak versi dan variasi.

·  Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapannya.

 C.    Fungsi Cerita Rakyat

Teks cerita rakyat memiliki fungsi sebagai berikut.

·  Fungsi sarana hiburan yaitu dengan mendengarkan cerita rakyat sepeti dongeng, mite atau legenda, kita sekan-akan diajak berkelana ke alam lain yang tidak kita jumpai dalam pengalaman hidup sehari-hari.

·     Fungsi sarana pendidikan yaitu pada dasarnya cerita rakyat ingin menyampaikan pesan atau amanat yang dapat bermanfaat bagi watak dan kepribadian para pendengarnya.

·  Fungsi sarana penggalang rasa kesetiakawanan diantara warga masyarakat yang menjadi pemilik cerita rakyat tersebut.

·    Fungsi lain lagi dari cerita rakyat adalah sebagai pengokoh nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat. Dalam cerita rakyat terkadang ajaran-ajaran etika dan moral bisa dipakai sebagai pedoman bagi masyarakat. Di samping itu di dalamnya juga terdapat larangan dan pantangan yang perlu dihindari. Cerita rakyat bagi warga masyarakat pendukungnya bisa menjadi tuntunan tingkah laku dalam pergaulan sosial.

 D.  Jenis Cerita Rakyat

Teks cerita rakyat dibagi menjadi 3:

·       Dongeng adalah prosa rakyat yang dianggap benar-benar oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terkait waktu maupun tempat.

·       Mitos (mite) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi setelah dianggap suci oleh empunya. Mite ditokohkan oleh dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwanya terjadi di dunia lain dan terjadi di masa lampau.

·       Legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi oleh manusia walaupun adakalanya sifat-sifat luar biasa dan seringkali juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya di dunia yang kita kenal dan waktu terjadinya belum terlalu lama.

E.    Macam-macam Cerita Rakyat

    Berikut adalah macam-macam teks cerita rakyat.

·       Legenda

Legenda merupakan cerita rakyat yang mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah.

Contoh: cerita Malin Kundang, Tangkuban Perahu, Dongeng Banyuwangi, Dongeng Gunung Batok, Dongen Rawa Pening dan sebagainya.

·       Sage

Sage merupakan cerita rakyat yang didasarkan peristiwa sejarah bercampur dengan fantasi rakyat.

Contoh: Syariah melayung, Hikayah Hang Tuah, Ciung Wanana, dan sebagainya.

·       Mite

Mite merupakan cerita rakyat yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap pada suatu benda yang dipercaya benda gaib.

Contohnya : Nyi Roro Kidul, Jaka Tarub, dan sebagainya.

·       Fabel

Fabel merupakan cerita rakyat menokohkan binatang sebagai lambing pengajaraan  moral.

Contoh : Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kancil dan Buaya, Hikayat Kalila dan sebagainya.

·       Pararel

Pararel merupakan cerita rakyat yang  tokohnya adalah manusia dan hewan.

Contoh : Anjing Yang Loba, Semut Dan Belalang, Hikayah Mahabrata, Hikayah Ramayana, dan sebagainya.

·       Jenaka

Jenaka merupakan cerita rakyat tentang perilaku orang bodoh, orang malas, atau cerdik masing-masing dilukiskan secara humor.

Contoh : Lebai Malang, Pak Kodok, Pak Pender, Pak Belalang, dan sebagainya.

·       Cerita Terbingkai

Cerita Terbingkai merupakan cerita yang didalamnya cerita lagi.

Contoh : 1001 malam

·       Parabel

Parabel merupakan cerita yang mengganbarkan cerita moral dengan para tokoh benda mati.

Contoh : Kisah sepasang Slop.

F.      

     Dalam setiap karya sastra mempunyai unsur-unsurpembangunan atau unsur sastra, begitu pula dengan teks cerita rakyat. Unsur sastra dalam cerita rakyat adalah sebagai berikut:

1. Unsur Instrinsik

Unsur instrinsik adalah unsur yang bisa membangun cerita dari dalam. Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat adalah:

§  Tema

Tema yaitu pokok pikiran yang digunakan sebagai dasar pengarang, ide pokok permasalahan dan pokok pengarang.

§  Alur

Alur merupakan jalanya cerita, arangkaian dari suatu peristiwa yang membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab dan akibat. Pada umumnya alur ada 3 macam sebagai berikut.

·         Alur mundur
Alur mundur adalah suatu peristiwa yang diceritakan kembali.

·         Alur maju
Alur maju adalah suatu peristiwa-peristiwa yang disajikan dengan cara berurutan dari peristiwa pertama ke peristiwa selanjutnya.

·         Alur gabungan
Alur gabungan adalah alur gabungan dari alur maju dan mundur.

·         Latar

Latar adalah keterangan suatu tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa. Latar ada 3 sebagai berikut:

o    Latar tempat
Latar tempat adalah lokasi atau pembangunan fisik yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa didalan teks cerita rakyat.

o    Latar waktu
Latar waktu adalah waktu atau masa tertentu terjadinya suatu peristiwa.

o    Latar suasana
Latar suasana adalah unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan psikologis yang timbul sendirinya dengan jalanya cerita. Suatu cerita akan menjadi menarik karena berlangsung didalam suasana tertentu.

·         Tokoh dan Penokohan

Penokohan adalah suatu lukisan watak dari pelaku atau cara dari pengarang menggambarkan sifat atau watak dari seorang tokoh. Tokoh bisa ditunjukan pada orang atau pelaku cerita sedangkan penokohan adalah sikap kualitas dari pribadi sang tokoh. Fungsi dari penampilan tokoh dalam suatu cerita, tokoh dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:

o    Protagonis
Protagonis yaitu tokoh yang berfungsi memberikan empati, simpati dan melibatkan diri secara emosional pada tokoh tersebut. Tokoh yang disikapi demikian tersebut disebut dengan tokoh protagonist atau yang mempunyai sifat baik.

o    Antagonis
Antagonis merupakan suatu tokoh yang berfungsi untuk menimbulkan suatu konflik atau pembuat masalah dan berposisi dengan tokoh protagonist. Tokoh Antagonis biasanya mempunyai sifat yang jahat.

·         Sudut Pandang

Kedudukan dari seorang pengarang didalam cerita atau cara pandang pengarang. Setiap pengarang mempunyai sudut pandang cerita yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan sudut pandang orang pertama (saya atau aku), ada yang menggunakan sudut pandang dari orang kedua (kau atau kamu), dan ada juga yang menggunakan sudut pandang orang ketiga dia, (ia atau juga nama orang).

·         Amanat

Amanat adalah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh seorang pengarang kepada pendengar.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluarcerita atau sastra tetapi turut menentukan bentuk dan isi dari suatu karya atau cerita. Unsur ekstrinsik cerita yaitu sebagai berikut: politik, agama, aliran, moral, sejarah, psikologi, sosial bidaya dan lain sebagainya.

G.   Contoh Cerita Rakyat

   Legenda Sungai Kawat


Pada suatu hari ada seorang nelayan miskin yang hendak pergi mencari ikan di sungai. la berharap mendapat ikan agar keluarganya bisa makan. Kemudian, ia   mendayung perahunya ke tengah sungai. Setelah sekian lama ia melempar umpan, tak satu pun umpannya yang dimakan ikan. Padahal, persediaan makanan di rumah sudah habis. Lalu, ia mendayung perahunya lebih ke tengah saat hari mulai gelap.

Saat hari semakin malam, nelayan ini sudah sampai ke hulu, Sampai saat itu, tidak satu pun ikan memakan umpannya. Ketika hendak kembali, tiba-tiba ia merasa ada yang menarik pancingnya. Ini pasti ikan besar, pikirnya. la terus mengulur pancingnya, tetapi lama-kelamaan tarikan dari bawah semakin melemah. Dengan perlahan ia menarik pancingnya, ternyata di ujung pancingnya hanya tersangkut seutas kawat.

Malam semakin larut, nelayan ini bersiap untuk pulang. Namun, ia dikejutkan oleh sesuatu hal. Sinar bulan yang terang menerangi kawat yang tersangkut di ujung tali pancingnya. Kawat tersebut bersinar kekuningan diterpa sinar bulan.

“Astaga! Bukankah ini emas?” seru nelayan itu. la memastikan penglihatannya, ternyata memang benar yang dilihatnya itu adalah kawat emas. la berteriak kegirangan. Dengan cepat ditariknya terus ujung kawat tersebut hingga bergulung-gulung di perahunya.

“Aku akan menjadi orang kaya!” serunya bersemangat. la terus menarik kawat tersebut.

Kawat tersebut seolah-olah tak habis habis ditarik. Si nelayan semakin kesenangan. la tidak menyadari gulungan kawat di perahunya semakin lama semakin berat.

“Hentikanlah. Sudah cukup emas yang kau ambil”” sebuah suara dari dalam sungai mengejutkannya. Namun, keserakahan telah merasuki si nelayan. la terus menarik kawat emas itu.

“Hentikanlah! Jika tidak, kau akan celaka,” suara gaib itu kembali memperingatkan. Si nelayan tidak perduli.

Lama-kelamaan perahunya oleng karena beban yang semakin berat. Air sungai mulai masuk ke dalam perahu. Si nelayan baru menyadari kesalahannya. Namun terlambat, perahu itu terbalik dan tenggelam ke dasar sungai, tubuh si nelayan pun ikut tenggelam tertimpa perahu dan kawat emas itu.

Semenjak saat itu, masyarakat menyebut sungai tempat tenggelamnya sang nelayan dan kawat emas itu menjadi Sungai Kawat. Sungai tersebut adalah salah satu anak Sungai Kapuas di Kota Sintang, Kalimantan Barat.