Karya Siswa































































































 

Puisi berjudul "INDONESIAKU"

 



INDONESIAKU

Karya : Indonesia

NEGERI INDAH NAN RUPAWAN

TEMPAT LAHIRKU

TANAH KEBANGGANKU

TANAH AIRKU INDONESIA

TANYAKAN PADA DUNIA

RIMBA MANA YANG TERLUAS

RIMBA KAU LAH YANG TERLUAS INDONESIAKU

HUTANMU LAH YANG TERINDAH

PARU-PARU DUNIAKU

PENYENJUK TANAH AIRKU

MEMBUAT NYAMAN HATIKU

PULAU SERIBU YANG MAHA KAYA

LAUTANMU YANG MAHA LUAS

FLORA DAN FAUNA YANG MELIMPAH

KEKAYAAN ALAMMU BEGITU MEGAH

REMPAH MELIMPAH RUAH

TENTENTRAM RAGAKU

BERSAMAMU INDONESIAKU

 

Puisi berjudul "DAMAI DALAM KEBERAGAMAN"

 Karya : Yulie Phu


DAMAI DALAM KEBERAGAMAN

INDONESIAKU

KEBANGGAANKU

PENUH RAGAM BUDAYA

BANYAK SUKU BANGSA

KAYA BAHASA

NAMUN

TAK MEMBUATMU PECAH

TAK MENJADIKANMU BELAH

BEDAMU MEMBUATMU KAYA

RAGAMMU MENJADIKANMU SENADA

TEKS CERITA RAKYAT : Pengertian, Ciri, Fungsi, Jenis, Macam, Contoh Cerita Rakyat

A.    Pengertian Cerita Rakyat

Pada umumnya teks cerita rakyat tersebut menceritakan mengenai suatu kejadian pada suatu tempat atau asal-usul suatu tempat. Tokoh-tokoh yang berada dalam cerita rakyat biasanya diwujudkan dalam bentuk manusia, dewa dan binatang. Cerita rakyat biasanya disampaikan dengan cara lisan dan sudah berkembang secara turun-turun. Sehingga banyak yang mengatakan bahwa cerita rakyat adalah suatu bentuk dari sastra lisan. Pada umumnya pembuat dari cerita rakyat tersebut tidak diketahui identitas dari pengarangnya.

    Teks cerita rakyat adalah teks yang berisi cerita yang sudah berkembang disetiap daerah yang berasal dari suatu masyarakat, serta menceritakan legenda atau asal-usul yang terjadi pada suatu daerah.

B.     Ciri Cerita Rakyat

Cerita rakyat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

·       Disampaikan secara turun-temurun.

·       Cerita rakyat disampaikan secara lisan.

·       Tidak diketahiu siapa pertama kali membuatnya.

·       Kaya nilai-nilai luhur.

·       Bersifat tradisional.

·       Memiliki banyak versi dan variasi.

·  Mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapannya.

 C.    Fungsi Cerita Rakyat

Teks cerita rakyat memiliki fungsi sebagai berikut.

·  Fungsi sarana hiburan yaitu dengan mendengarkan cerita rakyat sepeti dongeng, mite atau legenda, kita sekan-akan diajak berkelana ke alam lain yang tidak kita jumpai dalam pengalaman hidup sehari-hari.

·     Fungsi sarana pendidikan yaitu pada dasarnya cerita rakyat ingin menyampaikan pesan atau amanat yang dapat bermanfaat bagi watak dan kepribadian para pendengarnya.

·  Fungsi sarana penggalang rasa kesetiakawanan diantara warga masyarakat yang menjadi pemilik cerita rakyat tersebut.

·    Fungsi lain lagi dari cerita rakyat adalah sebagai pengokoh nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat. Dalam cerita rakyat terkadang ajaran-ajaran etika dan moral bisa dipakai sebagai pedoman bagi masyarakat. Di samping itu di dalamnya juga terdapat larangan dan pantangan yang perlu dihindari. Cerita rakyat bagi warga masyarakat pendukungnya bisa menjadi tuntunan tingkah laku dalam pergaulan sosial.

 D.  Jenis Cerita Rakyat

Teks cerita rakyat dibagi menjadi 3:

·       Dongeng adalah prosa rakyat yang dianggap benar-benar oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terkait waktu maupun tempat.

·       Mitos (mite) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi setelah dianggap suci oleh empunya. Mite ditokohkan oleh dewa atau makhluk setengah dewa. Peristiwanya terjadi di dunia lain dan terjadi di masa lampau.

·       Legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi oleh manusia walaupun adakalanya sifat-sifat luar biasa dan seringkali juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat terjadinya di dunia yang kita kenal dan waktu terjadinya belum terlalu lama.

E.    Macam-macam Cerita Rakyat

    Berikut adalah macam-macam teks cerita rakyat.

·       Legenda

Legenda merupakan cerita rakyat yang mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah.

Contoh: cerita Malin Kundang, Tangkuban Perahu, Dongeng Banyuwangi, Dongeng Gunung Batok, Dongen Rawa Pening dan sebagainya.

·       Sage

Sage merupakan cerita rakyat yang didasarkan peristiwa sejarah bercampur dengan fantasi rakyat.

Contoh: Syariah melayung, Hikayah Hang Tuah, Ciung Wanana, dan sebagainya.

·       Mite

Mite merupakan cerita rakyat yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap pada suatu benda yang dipercaya benda gaib.

Contohnya : Nyi Roro Kidul, Jaka Tarub, dan sebagainya.

·       Fabel

Fabel merupakan cerita rakyat menokohkan binatang sebagai lambing pengajaraan  moral.

Contoh : Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kancil dan Buaya, Hikayat Kalila dan sebagainya.

·       Pararel

Pararel merupakan cerita rakyat yang  tokohnya adalah manusia dan hewan.

Contoh : Anjing Yang Loba, Semut Dan Belalang, Hikayah Mahabrata, Hikayah Ramayana, dan sebagainya.

·       Jenaka

Jenaka merupakan cerita rakyat tentang perilaku orang bodoh, orang malas, atau cerdik masing-masing dilukiskan secara humor.

Contoh : Lebai Malang, Pak Kodok, Pak Pender, Pak Belalang, dan sebagainya.

·       Cerita Terbingkai

Cerita Terbingkai merupakan cerita yang didalamnya cerita lagi.

Contoh : 1001 malam

·       Parabel

Parabel merupakan cerita yang mengganbarkan cerita moral dengan para tokoh benda mati.

Contoh : Kisah sepasang Slop.

F.      

     Dalam setiap karya sastra mempunyai unsur-unsurpembangunan atau unsur sastra, begitu pula dengan teks cerita rakyat. Unsur sastra dalam cerita rakyat adalah sebagai berikut:

1. Unsur Instrinsik

Unsur instrinsik adalah unsur yang bisa membangun cerita dari dalam. Unsur-unsur instrinsik cerita rakyat adalah:

§  Tema

Tema yaitu pokok pikiran yang digunakan sebagai dasar pengarang, ide pokok permasalahan dan pokok pengarang.

§  Alur

Alur merupakan jalanya cerita, arangkaian dari suatu peristiwa yang membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab dan akibat. Pada umumnya alur ada 3 macam sebagai berikut.

·         Alur mundur
Alur mundur adalah suatu peristiwa yang diceritakan kembali.

·         Alur maju
Alur maju adalah suatu peristiwa-peristiwa yang disajikan dengan cara berurutan dari peristiwa pertama ke peristiwa selanjutnya.

·         Alur gabungan
Alur gabungan adalah alur gabungan dari alur maju dan mundur.

·         Latar

Latar adalah keterangan suatu tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa. Latar ada 3 sebagai berikut:

o    Latar tempat
Latar tempat adalah lokasi atau pembangunan fisik yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa didalan teks cerita rakyat.

o    Latar waktu
Latar waktu adalah waktu atau masa tertentu terjadinya suatu peristiwa.

o    Latar suasana
Latar suasana adalah unsur intrinsik yang berkaitan dengan keadaan psikologis yang timbul sendirinya dengan jalanya cerita. Suatu cerita akan menjadi menarik karena berlangsung didalam suasana tertentu.

·         Tokoh dan Penokohan

Penokohan adalah suatu lukisan watak dari pelaku atau cara dari pengarang menggambarkan sifat atau watak dari seorang tokoh. Tokoh bisa ditunjukan pada orang atau pelaku cerita sedangkan penokohan adalah sikap kualitas dari pribadi sang tokoh. Fungsi dari penampilan tokoh dalam suatu cerita, tokoh dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:

o    Protagonis
Protagonis yaitu tokoh yang berfungsi memberikan empati, simpati dan melibatkan diri secara emosional pada tokoh tersebut. Tokoh yang disikapi demikian tersebut disebut dengan tokoh protagonist atau yang mempunyai sifat baik.

o    Antagonis
Antagonis merupakan suatu tokoh yang berfungsi untuk menimbulkan suatu konflik atau pembuat masalah dan berposisi dengan tokoh protagonist. Tokoh Antagonis biasanya mempunyai sifat yang jahat.

·         Sudut Pandang

Kedudukan dari seorang pengarang didalam cerita atau cara pandang pengarang. Setiap pengarang mempunyai sudut pandang cerita yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan sudut pandang orang pertama (saya atau aku), ada yang menggunakan sudut pandang dari orang kedua (kau atau kamu), dan ada juga yang menggunakan sudut pandang orang ketiga dia, (ia atau juga nama orang).

·         Amanat

Amanat adalah suatu pesan yang ingin disampaikan oleh seorang pengarang kepada pendengar.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluarcerita atau sastra tetapi turut menentukan bentuk dan isi dari suatu karya atau cerita. Unsur ekstrinsik cerita yaitu sebagai berikut: politik, agama, aliran, moral, sejarah, psikologi, sosial bidaya dan lain sebagainya.

G.   Contoh Cerita Rakyat

   Legenda Sungai Kawat


Pada suatu hari ada seorang nelayan miskin yang hendak pergi mencari ikan di sungai. la berharap mendapat ikan agar keluarganya bisa makan. Kemudian, ia   mendayung perahunya ke tengah sungai. Setelah sekian lama ia melempar umpan, tak satu pun umpannya yang dimakan ikan. Padahal, persediaan makanan di rumah sudah habis. Lalu, ia mendayung perahunya lebih ke tengah saat hari mulai gelap.

Saat hari semakin malam, nelayan ini sudah sampai ke hulu, Sampai saat itu, tidak satu pun ikan memakan umpannya. Ketika hendak kembali, tiba-tiba ia merasa ada yang menarik pancingnya. Ini pasti ikan besar, pikirnya. la terus mengulur pancingnya, tetapi lama-kelamaan tarikan dari bawah semakin melemah. Dengan perlahan ia menarik pancingnya, ternyata di ujung pancingnya hanya tersangkut seutas kawat.

Malam semakin larut, nelayan ini bersiap untuk pulang. Namun, ia dikejutkan oleh sesuatu hal. Sinar bulan yang terang menerangi kawat yang tersangkut di ujung tali pancingnya. Kawat tersebut bersinar kekuningan diterpa sinar bulan.

“Astaga! Bukankah ini emas?” seru nelayan itu. la memastikan penglihatannya, ternyata memang benar yang dilihatnya itu adalah kawat emas. la berteriak kegirangan. Dengan cepat ditariknya terus ujung kawat tersebut hingga bergulung-gulung di perahunya.

“Aku akan menjadi orang kaya!” serunya bersemangat. la terus menarik kawat tersebut.

Kawat tersebut seolah-olah tak habis habis ditarik. Si nelayan semakin kesenangan. la tidak menyadari gulungan kawat di perahunya semakin lama semakin berat.

“Hentikanlah. Sudah cukup emas yang kau ambil”” sebuah suara dari dalam sungai mengejutkannya. Namun, keserakahan telah merasuki si nelayan. la terus menarik kawat emas itu.

“Hentikanlah! Jika tidak, kau akan celaka,” suara gaib itu kembali memperingatkan. Si nelayan tidak perduli.

Lama-kelamaan perahunya oleng karena beban yang semakin berat. Air sungai mulai masuk ke dalam perahu. Si nelayan baru menyadari kesalahannya. Namun terlambat, perahu itu terbalik dan tenggelam ke dasar sungai, tubuh si nelayan pun ikut tenggelam tertimpa perahu dan kawat emas itu.

Semenjak saat itu, masyarakat menyebut sungai tempat tenggelamnya sang nelayan dan kawat emas itu menjadi Sungai Kawat. Sungai tersebut adalah salah satu anak Sungai Kapuas di Kota Sintang, Kalimantan Barat.

 

DIRIKU


Diriku

Karya Chyntia Maulidia

Teruntuk diriku. Sudah ya, jangan lagi tertegun. Walaupun, tidak sesuai yang diharapkan.

Namun setidaknya

Engkau sudah berusaha semampuku, untuk menghalau terpaan badai yang kala lalu hampir menghancurkanmu

Yang lalu biarkan berlalu. Tapi ingat, engkau perlu menjadikannya sebuah pelajaran

Agar kesalahanmu dimasa lalu, tidak lagi terulang dimasa mendatangmu

Teruntuk diriku, janganlah mengeluh. Kamu sudah sudah cukup tangguh bagiku

Namun, jangan lagi memaksakan kehendak diluar kemampuanmu. Karena, segala keinginan yang berlebihan. Agar berdampak tidak baik nantinya untukmu

Mungkin itu saja, aku bangga padamu, diriku


November

November

          

Karya Chyntia Maulidia 

Tak ada yang lebih indah


dari hujan bulan November


dirahasiakannya rintik rindunya


kepada ranting yang bergoyang


Tak ada yang lebih sejuk


dari hujan bulan November


dihapusnya jejak-jejak kakinya


yang ragu-ragu akan dirinya


Tak ada yang lebih egois


dari hujan bulan November


dibiarkannya yang ingin diucap


Tanpa bisa aku dekap.

TEKS CERPEN: PENGERTIAN, STRUKTUR, KEBAHASAAN




 TEKS CERPEN

A. Pengertian Teks Cerpen

        Cerita pendek (cerpen) merupakan karangan pendek yang berbentuk prosa. Cerpen menurut fisiknya adalah cerita yang terdiri dari 500-5.000 kata yang biasanya selesai dibaca dalam waktu 10-30 menit. bahasa yang digunakan seperti bahasa sehari-hari. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. oleh karena hanya megisahkan masalah sederhana dan diceritakan secara singkat, tokoh dalam cerpen tidak sampai mengalami perubahan nasib. 
        Sebuah cerpen ditulis oleh seorang pengarang sehingga cerpen tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.Cerita dalam cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang berada di sekitar pengarang cerpen. 
Nilai yang terkandung dalam cerpen, yaitu:
1. Nilai moral (akhlak/budi pekerti/ susila/ baik buruknya tingkah laku)
2. Nilai sosial (norma masyarakat)
3. Nilai religius (agama)
4. Nilai pendidikan (perubahan tingkah laku dari yang buruk ke yang baik)
5. Nilai politis (pemerintahan)
6. Nilai etika (sopan santun)
7. Nilai budaya (adat istiadat)
8. Nilai Kemanusiaan (sifat manusia)

B. Unsur Pembangun Cerpen

Cerpen dibangun oleh unsur intrinsik dan ekstrinsik.
1. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik mencangkup hal-hal berikut.
a. Tema adalah ide pokok cerita
b. Alur adalah susunan peristiwa atau kejadian yeng membentuk cerita. Alur dibagi menjadi 3, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Tahapan alur sebagai berikut.
1). Tahapan pengenalan situasi cerita( perkenalan), berupa pengenalan tokoh, latar, dan sebagainya.
2). Tahapan pemunculan masalah (penanjakan)
3). Tahapan peningkatan/perkembangan konflik
4). Tahapan puncak konflik (klimaks)
5). Tahapan penyelesaian konflik (anti klimaks)
c. Penokohan adalah penggambaran dan pengembangan karakter/ sifat tokoh dalam cerita.
Karakter tokoh dapat dijelaskan secara langsung (analitik) dan tidak langsung (dramatik).
1). Metode analitik (langsung) adalah metode pemberian watak tokoh oleh pengarang dengan mendeskripsikan wataknya secara langsung
2). Metode dramatik ( tidak langsung) adalah metode pemberian watak tokoh oleh pengarang dengan menampilkan tokoh secara tidak langsung atau tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat serta tingkah laku tokoh. Metode tidak langsung ini dilakukan melalui tindakan tokoh, pikiran tokoh, dialog antartokoh, deskripsi fisik tokoh, reaksi, lingkungan sekitar tokoh serta tahapan tokoh lain.
Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:

1)       Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.

2)       Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh
protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.

3)       Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.

4)       Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita.

d. Latar atau setting adalah tempat, waktu, dan suasana berlangsungnya kejadian dalam cerita.
e. Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Sudut pandang dalam cerita dibagi menjadi :
1). Sudut pandang orang pertama pelaku utama
2). Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan
3). Sudut pandang orang ketiga serbatau
4). Sudut pandang orang ketiga pengamat
f. Gaya bahasa adalah ciri khas sang penulis dalam menyampaikan tulisannya kepada publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya.
g. Amanat adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita petik dari cerita pendek tersebut. Amanat biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai pemahaman pembaca akan cerita pendek itu.
2. Unsur Ekstrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra tetapi berpengaruh dalam proses pembuatan cerpen. Unsur intrinsik mencangkup hal-hal berikut.

a. Latar belakang masyarakat merupakan faktor lingkungan masyarakat sekitar yang mempengaruhi penulis dalam membuat cerpen tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penulis, diantaranya sebagai berikut:

1) Ideologi Negara

2) Kondisi Politik

3) Kondisi Sosial

4) Kondisi Ekonomi

b.Latar belakang penulis adalah sebuah faktor dari dalam diri penulis yang mendorong penulis dalam membuat cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, diantaranya adalah:

1) Riwayat Hidup Penulis

2) Kondisi Psikologis

3) Aliran Sastra Penulis

c. Nilai yang terkandung dalam cerpen, nilai yang menjadi unsur ekstrinsik dalam sebuah cerpen adalah:

1) Nilai Agama

2) Nilai Sosial

3) Nilai Moral

4) Nilai Budaya


C. Struktur Cerpen

Struktur cerpen, antar lain:

1.     Abstrak adalah gambaran awal cerita berisi rangkuman atau intisari dari cerita, dan  juga pembaca bisa memperkirakan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

2.    Orientasi adalah pengenalan tokoh dan latar diperkenalkan. Latar, yang terdiri atas latar waktu, suasana, dan tempat, diceritakan baik langsung maupun tak langsung, begitupun dari watak tokoh.

3.  Komplikasi adalah bagian tengah, seorang penulis memiliki tugas yang sulit untuk membuat pembaca tertarik, sebelum mencapai akhir cerita. Tokoh-tokoh akan menghadapi konflik, dan seringkali hal-hal menjadi lebih buruk bagi mereka dan mereka perlu menemukan cara untuk membereskannya. Bagian inilah disebut dengan komplikasi.

4.  Evaluasi adalah bagian yang menyajikan perjalanan konflik sampai ke titik tertinggi (klimaks) yang setelahnya akan ditemukan pemecahan ataupun peleraian.

5.  Resolusi disebut juga dengan peleraian, yaitu saat titik tertinggi mulai menurun hingga bertemu pada bagian koda.

6.  Koda adalah bagian akhir dari cerpen. Penulis akan menyampaikan pesan moralnya baik secara eksplisit maupun implisit.


 D. Kaidah Kebahasaan Cerpen

Cerpen memiliki ciri-ciri kebahasaan, antara lain:

1. Menggunakan pendeskripsian yang kuat. Dalam mendeskripsikan fisik tokoh penulis menggunakan kata-kata sifat untuk perbandingan. Hal ini juga yang dibutuhkan untuk menggambarkan suasana, seperti suasana di sawah ataupun di sebuah gua. Kepiawaian penulis sangat dibutuhkan agar semakin membuat pembaca menyelam ke dalam cerita.

2. Menggunakan frasa adverbial (kata keterangan) untuk menunjukkan latar tempat atau pun waktu, seperti pada pagi hari, di sebuah desa, pada dinihari, dsb.

3.   Menggunakan kalimat langsung dan ada juga yang tak langsung, ataupun berupa dialog.

4.  Menggunakan kata-kata kiasan atau konotatif, seperti dewi pagi yang berarti matahari, surga dunia yang berarti merujuk pada tempat-tempat hiburan atau pariwisata.

5. Menggunakan bahasa yang informal ataupun semiformal. Meskipun demikian, tanda baca digunakan secara tepat berdasarkan aturan PUEBI.