TEKS CERPEN
A. Pengertian Teks Cerpen
Nilai yang terkandung dalam cerpen, yaitu:
2. Nilai sosial (norma masyarakat)
B. Unsur Pembangun Cerpen
1. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik mencangkup hal-hal berikut.
a. Tema adalah ide pokok cerita
b. Alur adalah susunan peristiwa atau kejadian yeng membentuk cerita. Alur dibagi menjadi 3, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Tahapan alur sebagai berikut.
2). Tahapan pemunculan masalah (penanjakan)
3). Tahapan peningkatan/perkembangan konflik
4). Tahapan puncak konflik (klimaks)
5). Tahapan penyelesaian konflik (anti klimaks)
Karakter tokoh dapat dijelaskan secara langsung (analitik) dan tidak langsung (dramatik).
1)
Protagonis: Tokoh yang yang
menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.
2)
Antagonis: Tokoh ini juga menjadi
pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh
protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki,
sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.
3)
Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh
penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki
sifat yang arif dan bijaksana.
4)
Figuran: Tokoh ini merupakan
tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita.
e. Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Sudut pandang dalam cerita dibagi menjadi :
a. Latar belakang masyarakat merupakan faktor lingkungan masyarakat
sekitar yang mempengaruhi penulis dalam membuat cerpen tersebut. Ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi penulis, diantaranya sebagai berikut:
1) Ideologi Negara
2) Kondisi Politik
3) Kondisi Sosial
4) Kondisi Ekonomi
b.Latar belakang penulis adalah sebuah faktor dari dalam diri
penulis yang mendorong penulis dalam membuat cerpen. Latar belakang penulis
terdiri dari beberapa faktor, diantaranya adalah:
1) Riwayat Hidup Penulis
2) Kondisi Psikologis
3) Aliran Sastra Penulis
c.
Nilai
yang terkandung dalam cerpen, nilai yang menjadi unsur ekstrinsik dalam sebuah
cerpen adalah:
1) Nilai Agama
2) Nilai Sosial
3) Nilai Moral
4) Nilai Budaya
C. Struktur Cerpen
1. Abstrak adalah gambaran awal
cerita berisi rangkuman atau intisari dari cerita,
dan juga pembaca bisa memperkirakan pesan yang ingin disampaikan
oleh penulis.
2. Orientasi adalah pengenalan tokoh dan latar diperkenalkan. Latar, yang terdiri atas latar
waktu, suasana, dan tempat, diceritakan baik langsung maupun tak langsung,
begitupun dari watak tokoh.
3. Komplikasi adalah bagian
tengah, seorang penulis memiliki tugas yang sulit untuk membuat pembaca
tertarik, sebelum mencapai akhir cerita. Tokoh-tokoh akan menghadapi konflik,
dan seringkali hal-hal menjadi lebih buruk bagi mereka dan mereka perlu
menemukan cara untuk membereskannya. Bagian inilah disebut dengan komplikasi.
4. Evaluasi adalah bagian yang menyajikan perjalanan konflik sampai ke titik tertinggi (klimaks) yang
setelahnya akan ditemukan pemecahan ataupun peleraian.
5. Resolusi disebut juga dengan peleraian, yaitu saat titik tertinggi mulai menurun hingga
bertemu pada bagian koda.
6. Koda adalah bagian akhir dari cerpen. Penulis akan menyampaikan pesan moralnya baik
secara eksplisit maupun implisit.
D. Kaidah Kebahasaan Cerpen
Cerpen memiliki
ciri-ciri kebahasaan, antara lain:
1. Menggunakan pendeskripsian yang
kuat. Dalam mendeskripsikan fisik tokoh penulis menggunakan kata-kata sifat
untuk perbandingan. Hal ini juga yang dibutuhkan untuk menggambarkan suasana,
seperti suasana di sawah
ataupun di sebuah gua. Kepiawaian penulis sangat dibutuhkan agar semakin
membuat pembaca menyelam ke dalam cerita.
2. Menggunakan frasa adverbial (kata
keterangan) untuk menunjukkan latar tempat atau pun waktu, seperti pada pagi
hari, di sebuah desa, pada dinihari, dsb.
3. Menggunakan kalimat langsung dan
ada juga yang tak langsung, ataupun berupa dialog.
4. Menggunakan kata-kata kiasan atau konotatif, seperti dewi pagi yang berarti matahari, surga dunia yang berarti merujuk pada tempat-tempat hiburan atau pariwisata.
5. Menggunakan bahasa yang informal ataupun semiformal. Meskipun demikian, tanda baca digunakan secara tepat berdasarkan aturan PUEBI.